Salah satu tragedi besar abad kedua puluh adalah kepunahan harimau Tasmania, marsupial karnivora terbesar yang pernah hidup di abad modern. Binatang langka ini hanya ditemukan di daratan Australia, New Guinea dan Tasmania kepunahannya terutama disebabkan oleh serangan pemburu dan ekspansi dari pemukiman Eropa.
Harimau Tasmania bukanlah seorang kucing atau anjing, walau dari segi fisik sanagt mirip dengan anjing begitupun dengan ukurannya. Mungkin kekerabatannya dekat dengan hyena. Sementara bulu pendek dengan warna cokelat sampai coklat gelap paling banyak ditemui dan merupakan cirri-ciri umum dari marsupial ini, Ceri fisik lainnya yang menonjol adalah ada satu sampai dua lusin garis-garis gelap yang melintasi bagian belakangnya tubuhnya. Betinanya dan jantannya memiliki kantung di dekat susu. Betina memiliki empat puting susu .
Sebagai pemburu, harimau Tasmania lebih bergantung pada penglihatan dan suara dan juga bau dari mangsanya, namun sebenarnya harimau Tasmania tidak memiliki indra penciuman yang baik dan lebih mengutamakan mata sebagai salah satu alat berburunya. Harimau Tasmania dapat berkembang dengan baik dan mereka memiliki stamina yang kuat dan tak kenal lelah dalam memburu mangsanya. Mangsa yang bisa berlari cepat sekalipun akan dibuat kelelahan karena akan selalu diikuti oleh harimau Tasmania. Harimau Tasmania juga memiliki jangkauan rahang yang kuat besar dibandingkan harimau.
Punahnya Harimau Tasmania dimulai seiring dengan datangnya Dingo (anjing liar yang dijinakan) dan anjing liar ke Australia. Kedatangan orang Eropa dan pembebasan tanah semakin membuat ruang gerak harimau Tasmania terbatas. Tanah perburuan yang disukai dari harimau Tasmania termasuk hutan kayu putih, lahan basah pesisir dan padang rumput terbuka pada waktu itu telah bergeser menjadi lahan pertanian dan industri, Ribuan harimau Tasmania tewas di bawah senjata para petani, peternak dan pemburu bayaran karena dianggap merusak ladang dan memangsa ternak. Pada tahun 1920-an, penampakan harimau Tasmania terakhir yang diketahui ditembak mati pada tahun 1930. Beberapa berhasil diselamatkan di kebun binatang dan harimau terakhir yang diketahui meninggal di penangkaran tahun 1936.
Menurut standar internasional lima puluh tahun lebih telah berlalu tanpa satupun spesies harimau Tasmania yang ditemukan. Badan perlindungan hewan Internasional akhirnya memutuskan spesies ini dianggap telah punah pada tahun 1986. Meskipun demikian masih ada laporan penampakan, 1 atau 2 ekor hewan ini dan sisa kotoran dari Harimau Tasmania yang pernah ditemukan di bagian terpencil di Tasmania. Beberapa lembaga telah menawarkan hadiah besar bagi mereka yang berhasil menangkap spesies ini hidup-hidup. Bahwa terakhir pertumbuhan hutan tua Tasmania adalah tempat terakhir penampakan tersebut terjadi, penebangan yang terus menerus di daerah justru akan memupuskan peluang terakhir untuk menemukan Harimau Tasmania hidup-hidup.