pagi telah usai
siang datang membayang
menawarkan panas
sesekali debu berterbangan
tawa itu redup, sudah.
berganti perih.
seperti sinetron yang berepisode
tawa ini enggan berkelanjutan
sepoi angin semakin menambah letih
apakah mimpi sudah saatnya berhenti?
ingin bertanya pada malam
adakah gembira itu menungguku
ataukah pada rumput yang tak lagi bergoyang?!